Rabu, 17 Februari 2010

Pemanfaatan Handphone dan internet di desa

Penerapan Teknologi ini memang sanagt di butuhkan pagi para petani yang jauh dari kota, dengan mengunakan internet mereka dapat mengetahui harga bibit ataupun tanaman serta obat tanaman secara langsung tanpa mesti jauh-jauh menuju pusat desa hanya untuk menari tahu harganya,

Peran Telepon atau Handphone (HP)

Hasil penelitian Viranti, Anindita dan Soekartawi (2008) menunjukkan bahwa aplikasi model Factor Analysis dapat digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang berasosiasi kuat dengan HP yang dimiliki pedagang sayur mayur di Pasar Besar dan Pasar Induk Gadang Kota Malang. Hasil analisis menunjukkan bahwa merk, kemudahan mengoperasikan HP, harga HP and harga pulsa HP berasosiasi kuat dengan penggunaan HP dalam bisnis sayur mayur. Dilihat dari sisi pedagangnya sendiri, maka mereka yang mempunyai kemampuan membaca, mengakses informasi dan hidup yang relatif berkecukupan adalah berkecenderungan memanfaatkan HP dalam bisnis sayur mayurnya. Hasil penelitian juga memberikan indikasi bahwa pemanfaatan ICT (dalam hal ini HP) ternyata mampu meningkatkan portfolio bisnis. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan portfolio agribisnis, maka tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan HP pada semua kegiatan agribisnis (Viranti, dkk, 2008).
Penelitian lebih lanjut sangat dianjurkan, khususnya untuk menjawab sampai seberapa besar pemanfaatan HP mampu mengurangi biaya pemasaran, meningkatkan market intelligent dan perancanaan startegis, meningkatkan keakraban pelaku agribisnis dan sekaligus meningkatkan kepercayaan, meningkatkan dan memperluas akses pasar, dsb-nya



Peran Telpon HP dapat juga dipakai untuk kegiatan monitoring. Misalnya di perkebunan kelapa sawit yang hamparannya lebih dari 10 hektar, seorang supervisor dapat memonitor pekerja yang sedang melakukan kegiatan di berbagai kawasan atau blok. Misalnya berapa pekerja yang masuk bekerja di blok1, blok2, dsb-nya, berapa pekerja pria dan berapa orang pekerja wanita, berapa bibit yang sudah ditanaman hari itu, berapa penggunaan pupuk yang dipakai, dan masih banyak contoh yang lain.

Teknologi Internet

Teknologi ini berkembang pesat setelah ditemukannya internet. Bahkan kini orang sudah sangat ketergantungan dengan teknologi internet ini, melalui apa yang dinamakan web-based activities.
Pemerintah yang ditugasi membangun sektor pertanian sebenarnya juga telah mulai mempertimbangkan dan memasukkan ICT ini dalam program pembangunan lima tahun Departemen Pertanian. Kini, Departemen Pertanian memperkenalkan program yang dinamakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Primatani). Program ini pada dasarnya dirancang untuk mempercepat pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk segera diterapkan di masyarakat pertanian, khususnya dengan memanfaatkan keunggulan ICT.

Peran Komputer

Penelitian Sudaryanto terhadap pedagang pertanian di beberapa kota di Jawa Timur, juga memberikan indikasi bahwa petani yang berpengalaman (usia >41 tahun) dan berpendidikan (melalui kursus-kursus) dan besarnya nilai omzet bisnis produk pertaniannya, adalah mereka yang memanfaatkan komputer dalam kegiatan bisnisnya (Sudaryanto, Courvisanos and Soekartawi, 2007). Hasil studi ini juga memberikan informasi bahwa komputer ternyata sangat membantu meningkatkan portfolio bisnis produk pertanian.
Dalam kesempatan lain, Sudaryanto, Courvisanos and Soekartawi (2007) juga melaporkan bahwa pemanfaatan komputer untuk pengembangan agribisnis ternyata juga mampu meningkatkan nilai tambah. Model pemanfaatan komputer, dari hasil penelitiannya, dapat dilihat di Gambar 1. Terlihat di Gambar 1 bahwa proses sampai akhirnya pedagang produk pertanian melakukan adopsi komputer untuk mendukung kegiatan agribisnisnya, memang memerlukan suatu proses yang panjang.

Tidak ada komentar: